Minggu, 28 Oktober 2012

Akuntansi Perbankan


Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu “banca” yang berarti tempat penukaran uang .
Sedangkan pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan kata lain bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan dan menyalurkan dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit, dan kegiatan lainnya yaitu menyediakan jasa-jasa bank.
Dari pengertian bank diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
Adanya bank tentunya memberikan manfaat bagi banyak pihak, manfaat tersebut antara lain:
1.      Sebagai model investasi, yang berarti transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
2.      Sebagai cara lindung nilai, yang berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.
3.      Informasi harga, yang berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
4.      Fungsi spekulatif, yang berarti transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
5.      Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa mendatang.
Terlepas dari funsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian. 4 Hal ini, jelas tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.

Sistem Aplikasi Perbankan
Sistem aplikasi perbankan adalah penggunaan computer dan alat – alat pendukungnya dalam operasional perbankan yang meliputi pencatatan, perhitungan, peringkasan, penggolongan, dan pelaporan semua kegiatan di bidang perbankan. Kegiatan tersebut bisa meliputi administrasi, akuntansi, manajemen, pemasaran, atau bidang lain yang mendukung kegiatan perbankan. Untuk kasus bank – bank di Indonesia, bisa dikatakan belum ada sistem aplikasi bank yang bisa dikategorikan sbagai fully integrated. Sistem aplikasi yang bisa dikatakan hampir semua bank sudah menerapkan sebagian atau seluruhnya adalah sistem pengolahan aplikasi (application processing system) yang berkaitan dengan pengolahan dana masyarakat (deposit application system). Sistem aplikasi yang akan dikaji dalam modul pelatihan ini adalah aplikasi general ledger, aplikasi tabungan, dan aplikasi giro. Kriteria pemilihan software computer yang baik sesuai dengan kebutuhan Bank secara umum berdasarkan pertimbangan - pertimbangan sebagai berikut:
1.       Kemampuan Dokumentasi Atau Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data Bank yang relatif banyak harus bisa ditampung oleh software yang digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Kemampuan dokumentasi ini sebanding dengan kapasitas kerja dan jumlah nasabah yang dilayani Bank. Jumlah data atau nasabah semakin banyak memerlukan memori komputer yang lebih besar untuk menampung Data Base-nya dengan tetap memperhatikan kecepatan proses pengolahan datanya. Sebagai contoh, Bank yang kapasitas kerjanya relative kecil, misalnya hanya mempunyai 1 kantor, dengan jumlah nasabah hanya ratusan orang, kurang tepat jika menggunakan program yang dijalankan pada mesin besar, misalnya AS 400.
2.       Keluwesan (flexibility)
Operasional Bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah – berubah, walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh software komputer sampai batas tertentu. Setiap Bank mempunyai sistem dan prosedur yang berbeda, meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama. Software komputer yang fleksibilitas tinggi dapat digunakan oleh dua Bank yang kapasitasnya sama, tetapi sistem dan prosedurnya berbeda.
3.       Sistem Keamanan (Security System)
Sistem keamanan data merupakan faktor yang sangat penting di bidang perbankan, mengingat fungsinya sebagai lembaga kepercayaan yang sebagian besar dana yang dikelolanya dimiliki masyarakat. Software komputer perbankan harus bisa mencegah pengaksesan data keuangan nasabah atau penyalahgunaan data keuangan oleh pemakai yang tidak bertanggung jawab. Secara teknis, hal tersebut umumnya diterjemahkan dalam bentuk penggunaan User Id dan password, fasilitas back up data atau penggunaan sandi- sandi data Bank yang digunakan pada sistem aplikasi.
4.       Kemudahan Pengoperasian (User Friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (User) bisa mengakses ke software tersebut, tetapi setiap petugas yang berwenang mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output data pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. Sistem aplikasi komputer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian  (error message) dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.
5.       Sistem Pelaporan (Reporting)
Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan – laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa demengeti oleh pihak – pihak lain dengan harapan keuangan setiap Bank menjadi lebih transparan.
6.       Aspek Pemeliharan (Maintenance)
Kinerja Software komputer diharapkan relative stabil selama Bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaan yang baik, baik teknis peralatan maupun modifikasi/pengembangan software. Software perbankan harus mudah dipelihara, misalnya penggantian suku cadang hardware yang cepat, perbaikan kinerja proses pengolahan data, serta kemudahan mendeteksi dan memperbaiki kesalahan program.
7.       Sources Code
Software yang digunakan dalam operasional perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di compile (executed program). Program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya Bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi, jika pihak Bank mempunyai dan memahami software tersebut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya (source code/program). Pertimbangan modifikasi source program ini sangat penting untuk mengantisipasi kedinamisan sektor perbankan, sehingga software computer yang terpilih relative bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama tanpa membeli paket software baru.
Sistem aplikasi komputer perbankan yang lengkap dan terintegrasi satu sama lain mencakup:
1.       Sistem informasi keuangan (financial information system)
2.       Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system)
3.       Sistem pengolahan aplikasi (application processing system)
4.       Sistem keputusan manajemen (Management decision system); dan
5.       Sistem informasi nasabah (customer information system).
Electronic Banking (E-Banking)
Bank menyediakan layanan Electronic Banking atau E-Banking untuk memenuhi kebutuhan Anda akan alternative media untuk melakukan transaksi perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM. Dengan Electronic Banking, user tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di kantor-kantor bank atau ATM, karena saat ini banyak transaksi perbankan dapat dilakukan dimanapun, dan kapanpun dengan mudah dan praktis melalui jaringan elektronik, seperti internet, handphone, dan telepon. Contohnya adalah transfer dana antar rekening maupun antar bank, pembayaran tagihan, pembelian pulsa isi ulang, ataupun pengecekan mutasi dan saldo rekening.
Cara Mendapatkan E-Banking
Memiliki rekening Tabungan atau Giro dan mengajukan layanan E-Banking, yang meliputi:
1.       Internet Banking
Anda dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial) melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet bank. Jenis transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
            a.       Transfer dana.
            b.      Informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar.
            c.       Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, telepon, handphone, listrik).
            d.      Pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket pesawat, saham).
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Internet Banking:
          a.       Jangan pernah memberitahukan User ID dan PIN (Personal Identification Number) Anda kepada orang lain, termasuk kepada petugas dan karyawan Bank.
          b.      Jangan meminjamkan KeyToken pengaman transaksi Anda kepada orang lain.
          c.       Jangan mencatat User ID Anda di tempat yang mudah diketahui orang lain.
       d.      Gunakan User ID dan PIN Anda secara hati-hati agar tidak terlihat dan diketahui oleh orang lain.
        e.       Pastikan Anda mengakses alamat situs bank dengan benar. Pahami dengan baik situs bank Anda.
2.       Mobile Banking
Mobile Banking adalah layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon selular/handphone GSM (Global for Mobile Communication) dengan menggunakan SMS (Short Message Service). Jenis transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
            a.       Transfer dana.
            b.      Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar.
            c.       Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi).
            d.      Pembelian (pulsa isi ulang, saham).
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Mobile Banking:
            a.       Anda wajib mengamankan PIN Mobile Banking.
       b.      Anda bebas membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera melakukan penggantian PIN.
         c.       Bilamana SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/dipindahtangankan kepada pihak lain, segera beritahukan bank Anda terdekat atau segera telepon ke Call Center bank tersebut.
3.       Phone Banking
Phone Banking adalah layanan yang diberikan untuk kemudahan dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk melakukan transaksi finansial non-cash melalui telepon. Jenis transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
            a.       Transfer dana.
            b.      Informasi saldo, mutasi rekening.
            c.       Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi).
            d.      Pembelian (pulsa isi ulang).
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Phone Banking:
            a.       Anda wajib mengamankan PIN Phone Banking.
          b.      Anda bebas untuk membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera lakukan penggantian PIN.
4.       Sms Banking
Sms Banking adalah layanan informasi perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon selular/handphone dengan menggunakan media SMS (short message service). Jenis transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
            a.       Transfer dana.
            b.      Informasi saldo, mutasi rekening.
            c.       Pembayaran (kartu kredit).
            d.      Pembelian (pulsa isi ulang).
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi SMS Banking:
          a.       Jangan memberitahukan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain.
        b.      Jangan mencatat dan menyimpan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda di tempat yang mudah diketahui oleh orang lain.
      c.       Setiap kali melakukan transaksi melalui SMS Banking, tunggulah beberapa saat hingga Anda menerima response balik atas transaksi tersebut.
      d.      Untuk setiap transaksi, Anda akan menerima pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS yang akan tersimpan di dalam inbox.
Jenis-Jenis Teknologi E-Banking:
1.      Automated Teller Machine (ATM).
Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
2.      Computer Banking.
Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
3.      Debit (or check) Card.
Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.
4.      Direct Deposit.
Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
5.      Direct Payment (also electronic bill payment).
Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor.
6.      Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.
7.      Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP).
Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
8.      Electronic Check Conversion.
Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut.
9.      Electronic Fund Transfer (EFT).
Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.
10.  Payroll Card.
Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan oleh pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
11.  Preauthorized Debit (or automatic bill payment).
Bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
12.  Prepaid Card.
Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
13.  Smart Card.
Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).
14.  Stored-Value Card.
Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card, penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.
Keuntungan Electronic Banking
1.      Mudah
            a.       Dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.
           b.      Hanya dengan menggunakan perintah melalui komputer dan/atau alat komunikasi yang Anda gunakan, dapat langsung melakukan transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor bank atau ke ATM (kecuali untuk ambil uang tunai).
2.      Aman
         a.       Electronic Baning dilengkapi dengan security user ID dan PIN untuk menjamin keamanan atas transaksi yang Anda lakukan.
       b.      Beberapa bank juga menggunakan KeyToken alat tambahan untuk mengamankan transaksi finansial, seperti Internet Banking. Dengan demikian, transaksi Anda semakin aman.
         c.       SMS Banking dilengkapi dengan sistem proteksi dengan menggunakan kode akses/nomor pribadi yang Anda pilih sendiri dan nomor ponsel yang Anda daftarkan.

General Ledger (GL)
General Ledger (GL) merupakan salah satu bentuk laporan keuangan bank yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia & SKAPI (Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia) serta Prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia. Sedangkan menurut software, General ledger (GL) adalah kode dari suatu kumpulan rekening/account yang telah dikelompokkan atau digolongkan berdasarkan manfaat, sifat dan tujuan. Fungsinya yaitu mencatat semua transaksi keuangan untuk disusun menjadi sebuah laporan keuangan yang menjadi pertanggungjawaban pengelola pada pihak management.
Di dalam General Ledger (GL) terdapat Sub Ledger dan Sub-sub Ledger, dimana:
1.       Sub Ledger adalah kode yang merupakan bagian dari kumpulan rekening perkiraan atau
general ledger yang dikelompokkan lebih spesifik.
2.       Sub-sub Ledger adalah kode yang merupakan bagian dari sub ledger yang dikelompokkan secara lebih spesifik.
General Ledger (GL) memiliki beberapa persyaratan, di antaranya:
1.      General ledger harus selalu balance
2.      Tidak akan pernah ada transaksi yang berdiri sendiri (single entry)
3.      Terdiri dari 3 kelompok secara sistematis ( Harta = Hutang + Modal)
General Ledger (GL) yang baik memiliki beberapa persyaratan berikut:
1.       Mencatat semua transaksi akuntansi dengan tepat dan benar
2.       Mengarah ke nomor rekening yang benar
3.       Mempertahankan keseimbangan saldo debit dan kredit dari suatu rekening
4.       Mengakomodasikan jurnal penyesuaian
5.       Membentuk suatu laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu tiap periode.

Jurnal Offset
Di dalam akuntansi perbankan terdapat 2 jurnal yaitu jurnal umum dan jurnal offset, jurnal umum biasa digunakan dalam pencatatan jurnal secara manual sedangkan jurnal offset digunakan dalam pencatatan secara terkomputerisasi.
Jurnal Offset merupakan suatu media yang digunakan untuk melihat atau mengontrol mutasi yang terjadi pada General Ledger (GL) dimana mutasi tersebut melibatkan 2 departemen atau lebih.
Jurnal Offset (JO) terdiri dari 9 departemen yaitu:
1.       Departemen Personalia (OD Personalia); meliputi gaji, prive
2.       Departemen Umum (OD Umum); meliputi kendaraan, tanah, bangunan, dsb
3.       Departemen Giro (OD Giro)
4.       Departemen Deposito (OD Deposito); meliputi Deposito berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan
5.       Departemen Tabungan (OD Tabungan)
6.       Departemen Pinjaman (OD Loan); meliputi pinjaman yang diterima dan pinjaman yang diberikan
7.       Departemen CIS (OD CIS) yang berhubungan dengan Kas
8.       Departemen Sundries (OD Sundries) yang berhubungan dengan transaksi kliring, SBPU, SBPM
9.       Departemen Transfer (OD Transfer); meliputi transaksi antar cabang atau dikenal dengan Rekening Antar Kantor cabang (RAK)

Jurnal Transaksi
Jurnal Transaksi digunakan untuk menginput transaksi keuangan yang terjadi di suatu perusahaan ke dalam komputer untuk dapat dibuatkan laporan dan analisa keuangannya. Dalam sistem pencatatan akuntansi manual, setiap jurnal transaksi dibuat ke dalam bentuk jurnal umum berdasarkan formulir transaksi (seperti faktur penjualan).
Dalam pencatatan transakasi, ada 2 metode yang dikenal yaitu
1.      Cash basis
Cash basis yaitu pendapatan diakui ketika kas diterima, sedangkan beban diakui ketika kas dikeluarkan atau dibayarkan, artinya perusahaan mencatat pendapatan di dalam transaksi jurnal entry ketika kas masuk atau diterima dan beban dicatat ketika kas dikeluarkan atau dibayarkan.
2.      Accrual basis
Accrual basis yaitu pendapatan diakui ketika produk terkirim atau jasa telah dilakukan, cash diterima, kas diterima pada masa yang akan datang dan beban diakui ketika pendapatan diakui.
Dalam Zahir Accounting Anda akan lebih banyak bekerja dengan mengisi formulir transaksi seperti keadaan sebenarnya, tanpa perlu mengetahui cara membuat jurnalnya. Setiap kali Anda membuat jurnal transaksi dengan mengisi formulir transaksi, program akan membuatkan jurnal umumnya secara otomatis. Jurnal yang dibuat secara otomatis tersebut dapat berjumlah lebih dari satu, misalnya jurnal penjualan kredit akan dibuatkan tiga jurnal yaitu jurnal penjualan, jurnal pembayaran uang muka dan jurnal pencadangan penghapusan piutang, demikian juga untuk jurnal-jurnal lainnya.
Berikut beberapa jurnal transaksi yang terdapat dalam Zahir Accounting:
1.       Jurnal Penjualan : untuk menginput transaksi penjualan yang terjadi, baik transaksi dengan pembayaran kredit maupun cash.
2.       Jurnal Retur Penjualan : untuk menginput transaksi retur penjualan yang terjadi, baik transaksi dengan cash maupun nota kredit.
3.       Jurnal Pembelian : untuk menginput transaksi pembelian dan retur pembelian yang terjadi, baik transaksi pembayaran kredit maupun cash.
4.       Jurnal Retur Pembelian : untuk menginput transaksi retur penjualan yang terjadi, baik transaksi dengan cash maupun nota kredit.
5.       Jurnal Kas Masuk : untuk menginput transaksi pemasukan kas.
6.       Jurnal Kas Keluar : untuk menginput transaksi pengeluaran kas.
7.       Jurnal Pembayaran Piutang Usaha : untuk menginput transaksi pemasukan kas yang berasal dari pembayaran piutang usaha dari pelanggan.
8.       Jurnal Pembayaran Hutang Usaha : untuk menginput transaksi pengeluaran kas yang digunakan untuk membayar hutang usaha kepada supplier.
9.       Jurnal Pengembalian Kelebihan Pembayaran Piutang Usaha : untuk menginput transaksi pengembalian kelebihan pembayaran piutang usaha.
10.   Jurnal Penerimaan Kelebihan Pembayaran Hutang Usaha : untuk menginput transaksi penerimaan kelebihan pembayaran hutang usaha yang telah dibayarkan kepada supplier.
11.   Jurnal Penyesuaian Persediaan : untuk menginput transaksi penyesuaian persediaan, seperti penggunaan bahan baku menjadi harga pokok penjualan, dll (khusus edisi standar).
12.   Jurnal Pemindahan Barang : untuk menginput transaksi pemindahan persediaan, seperti transaksi penggunaan bahan baku menjadi barang jadi (khusus edisi standar).
13.   Jurnal Umum : untuk menginput transaksi keuangan yang tidak memiliki jurnal tersendiri, seperti transaksi adjusting.
Serta terdapat beberapa alat bantu pembuatan jurnal untuk transaksi - transaksi rutin:
1.       Transfer Kas : digunakan untuk membuat jurnal pemindahan kas dari satu akun kas ke akun kas lainnya dengan menggunakan jurnal umum.
2.       Auto Build : digunakan untuk membuat jurnal pemindahan persediaan, kas dari satu persediaan ke persediaan lainnya dengan menggunakan Jurnal Pemindahan Barang, ini bermanfaat jika ingin melakukan jurnal pembuatan barang jadi / setengah jadi dari banyak bahan baku / barang setengah jadi lainnya (khusus edisi standar).
3.       Stock Opname : digunakan untuk membuat jurnal penyesuaian persediaan saat Anda melakukan penghitungan saldo persediaan tiap akhir bulan (khusus edisi standar).
4.       Jurnal Penghapusan Piutang Usaha : digunakan untuk membuat jurnal penghapusan piutang usaha yang tidak tertagih, barang kembali (return) atau atas terjadinya pembatalan pesanan.
5.       Jurnal Penghapusan Hutang Usaha : digunakan untuk membuat jurnal penghapusan hutang usaha atas terjadinya pembatalan pesanan atau barang kembali (return).
Keterangan:
1.       Untuk memudahkan penjelasan tentang jurnal-jurnal tersebut, informasi selanjutnya dalam buku ini akan dikelompokkan berdasarkan kegiatan ekonominya, seperti penjualan, pembelian, kas dan persediaan.
2.       Sebelum Anda mulai menginput transaksi, ada baiknya jika Anda membuat dan mengorganisasikan Data Akun, Klasifikasi Akun, dan data-data pendukung lainnya terlebih dahulu, seperti Data Nama dan Alamat, Data Proyek dan Data Persediaan, meskipun Anda dapat melakukannya saat sedang membuat jurnal transaksi dengan bantuan Jendela Pencarian Data.
3.       Zahir Accounting dalam membuat jurnal otomatis membutuhkan informasi akun penting (perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam jurnal transaksi yang tidak tampak dalam jendela jurnal), periksa dahulu perkiraan penting yang telah dibuatkan secara oleh program apakah sudah sesuai dengan keinginan dan diperusahaan Anda.
4.       Jika perusahaan Anda telah lama berdiri dan Anda menggunakan Zahir Accounting hanya untuk melanjutkan pencatatan dan menginput transaksi yang baru terjadi saja, maka sebelum menginput transaksi, Anda disarankan untuk terlebih dahulu mengisi saldo awal yang dibutuhkan.
Selain jurnal transaksi diatas, Zahir Versi 5.0 juga dilengkapi dengan transaksi Procurement. Transaksi ini tidak menyebabkan timbulnya jurnal transaksi tetapi dapat mengontrol proses dari awal Permintaan Barang sampai dengan pembuatan PO di Pembelian serta Penawaran Harga sampai dengan Pembuatan SO di Modul Penjualan.
Keterangan : Tidak semua formulir transaksi yang disebutkan diatas tersedia pada edisi yang Anda gunakan, namun Anda dapat membeli fitur tersebut bila diperlukan.

Sumber: