Tiga minggu
telah berlalu, kini saatnya aku beranjak untuk kegiatan baru. Hari ini tepat
tanggal 26 November dimana aku harus mengikuti kursus sebagai salah satu
penunjang kuliah ku. Aku memutuskan untuk mengikuti kusus “Investasi Analysis”,
karena aku pikir kursus itulah yang tepat untuk mahasiswa akuntansi.
Awalnya aku
pikir kursus ini tidak akan seru dan menarik, karena dari judulnya saja sudah
menggambarkan bakal serius berhitung dan membosankan. Tapi ternyata aku salah,
justru kursus yang aku ikuti ini sangat seru dan menarik.
Dimulai hari
senin, hari pertama kursus, semua diam dengan muka serius masuk ke ruang
laboratorium, tanda tangan, dan menempati tempat duduknya masing-masing. Tetapi
keheningan ini terpecah ketika tutor kursus mulai membuka kursus dengan
gaya-gayanya yang khas, itu membuat kita sedikit lega. Suara-suara perkenalan
satu sama lain dari peserta kursus sudah mulai terdengar. Ketegangan mulai
berkurang lagi ketika salah satu peserta kursus yang kebetulan duduk disebelah
ku mulai menunjukkan tingkah polah yang menggelikan. Dia bernama Dede, dia
memecah gelak tawa para peserta kursus yang lain sampai tutornya pun dia buat
tertawa. Suasana mulai ramai, suasana mulai serius, dan suasana pula yang
membuat aku tahu kalau dia satu suku denganku (sama-sama berasala dari Jawa).
Kami pun nyambung dalam berkomunikasi dan saling membantu dalam kursus.
Hari pertama
kursus telah berlalu, sekarang saatnya menjalani hari kedua. Di hari kedua ini
sama seperti hari pertama, semuanya masih tampak malu-malu untuk menyapa,
mereka saling menyapa ala kadarnya saja. Kursus berjalan seperti belajar biasa.
Tidak ada yang menarik, hanya ilmu pengetahuan kami saja yang sedikit
bertambah, sampai akhirnya selesailah kursus hari kedua.
Tibalah
kursus untuk hari yang ketiga. Awalnya aku pikir kursus hari ini akan seperti
hari-hari yang lalu, yang hening dan sedikit membosankan. Tapi ternyata seru
dan mengasikkan, ketika kakak tutornya menyuruh kami untuk duduk sesuai nomor
presensi. Aku dapat duduk di baris ketiga dengan salah satu teman cewek, dia
bernama Retno dari jurusan manajemen. Dia adalah peserta yang menonjol, dari
hari pertama kursus dimulai, dia selalu yang menjawab pertanyaan dari kakak
tutor, dan aku merasa beruntung bisa duduk bersebelahan dengannya. Awalnya aku
penasaran, ketika mendengar kakak tutor selalu berbicara dengan Retno
menggunakan bahasa Jawa, aku pikir kalau bukan kakak tutor yang orang jawa,
berarti sie Retno, dan aku beranikan untuk tanya kepada Retno, apakah dia
berasal dari jawa..? Ternyata benar. Nahh, , , mulai dari situ kami berdua
nyambung komunikasinya, dan Alhamdulillah kami bisa akrab, dan aku juga
dikenalin dengan 2 orang teman Retno, dia adalah Uwam dan Mayang. Kami
bekerjasama , istirahat, makan siang, sholat, sampai pulangnyapun kami bareng.
Senang rasanya bisa punya teman baru yang langsung nyambung.
Saatnya
kursus untuk hari keempat. Materi sudah mulai rumit, lelah sudah tidak bisa
ditoleransi lagi, tapi semangat harus selalu dipompa. Lagi-lagi aku dan Retno
harus berkerjasama, kami hadapi kejenuhan materi dengan keceriaan dan canda
gurau dengan kakak tutor. Lelah jadi tak terasa, jenuh jadi ceria.
Dag dig dug
. . . Sampai juga dipertemuan terakhir kursus. Di hari kelima ini adalah hari
ujian. Ujian dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama aku dan Retno masih bisa
bekerjasama, tetapi di sesi yang kedua aku dan Retno harus pisah tempat duduk.
Tapi walaupun kami duduknya terpisah masih tetap semangat dan saling membantu,
hhehe. . . sampai saatnya kursus harus di akhiri.
Kebersamaan
di 5 hari yang berarti, kebersamaan yang tidak bisa terganti, kebersamaan yang
sayang untuk di akhiri. Walau kursus telah selesai, namun pertemanan kita tak
akan usai. Semoga pertemanan kita tak cukup sampai disini. ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar